Bagi para pecinta kopi, mengenal tingkat kafein berdasarkan jenis biji kopi adalah hal yang penting. Kafein adalah senyawa alami dalam kopi yang memberikan efek stimulan pada tubuh, meningkatkan kewaspadaan, dan membantu mengusir rasa kantuk. Namun, tidak semua biji kopi memiliki kadar kafein yang sama. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda memilih kopi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.
Arabika vs. Robusta
Dua jenis biji kopi yang paling umum adalah Arabika dan Robusta. Arabika memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan Robusta. Kopi Arabika biasanya mengandung sekitar 1-1.5% kafein, sementara Robusta bisa mengandung 2-2.7% kafein. Arabika memiliki rasa yang lebih halus dan kompleks, sedangkan Robusta cenderung memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit. Jika Anda mencari kopi dengan kafein lebih rendah dan rasa yang lebih halus, Arabika adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika Anda membutuhkan dorongan energi yang lebih kuat, Robusta bisa menjadi pilihan.
Ketinggian Tempat Tumbuh
Kadar kafein dalam biji kopi juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat tumbuhnya. Kopi yang ditanam di ketinggian yang lebih tinggi biasanya memiliki kadar kafein yang lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang lebih sejuk dan kurangnya hama, sehingga tanaman kopi tidak perlu memproduksi kafein dalam jumlah besar sebagai mekanisme pertahanan.
Proses Pengolahan
Proses pengolahan biji kopi juga berpengaruh pada kadar kafein. Metode pengolahan seperti pencucian, semi-washed, atau natural process dapat mempengaruhi karakteristik rasa dan tingkat kafein dalam kopi. Biji kopi yang diolah dengan metode natural process cenderung memiliki rasa yang lebih kuat dan kompleks, tetapi kadar kafeinnya bisa sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi yang diolah dengan metode pencucian.
Pemanggangan (Roasting)
Tingkat pemanggangan biji kopi juga mempengaruhi kadar kafein. Kopi dengan pemanggangan ringan (light roast) biasanya mengandung lebih banyak kafein dibandingkan kopi dengan pemanggangan gelap (dark roast). Meskipun pemanggangan gelap menghasilkan biji kopi dengan rasa yang lebih kaya dan bold, proses pemanggangan yang lebih lama mengurangi kadar kafein dalam biji kopi.
Jenis Minuman Kopi
Jenis minuman kopi yang Anda pilih juga dapat mempengaruhi asupan kafein. Espresso, yang dibuat dengan mengekstraksi kopi dalam waktu singkat dengan tekanan tinggi, mengandung lebih banyak kafein per ounce dibandingkan kopi drip biasa. Namun, karena porsi espresso lebih kecil, total asupan kafein bisa saja lebih rendah dibandingkan secangkir kopi drip.
Baca juga : Ini Dia Tanda-tanda Anda Harus Membuka Kedai Kopi!
Kesimpulan
Memahami tingkat kafein berdasarkan jenis biji kopi dan faktor-faktor lainnya adalah penting bagi setiap pecinta kopi. Pengetahuan ini membantu Anda membuat pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda, baik untuk menikmati rasa kopi yang kaya maupun untuk mendapatkan dorongan energi yang Anda butuhkan.
Bagi Anda yang ingin mendalami dunia kopi dan meningkatkan keterampilan sebagai barista, mengikuti sertifikasi profesi barista di LSPP Jana Dharma Indonesia adalah pilihan yang tepat. Sertifikasi ini akan membekali Anda dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi barista profesional yang handal. Mari, tingkatkan kompetensi Anda dan jadilah barista yang siap menyajikan kopi terbaik!
Untuk informasi selengkapnya, hubungi kami :
WhatsApp : +6282322795991
Telp : 0274 543 761
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com